Altcoin Terdiri Dari Apa Saja

Altcoin Terdiri Dari Apa Saja

Altcoin Lebih Maju dari Segi Fungsi

Karena altcoin muncul setelah bitcoin dan memiliki tujuan untuk alternatif yang jauh lebih baik, maka altcoin memiliki fitur yang jauh lebih baik dibandingkan dengan bitcoin.

Misal Ethereum yang jaringannya bisa dipakai banyak token untuk membuat token.

Mayoritas Pasokan Altcoin tidak terbatas

Dari segi pasokan, mayoritas altcoin memiliki pasokan tidak terbatas. Hal ini tentu ditujukan untuk menanggulangi Bitcoin yang memiliki keterbatasan suplai sebesar 21 juta BTC.

Kapan terjadi Altcoin Season?

Tentunya dengan mengetahui kapan altcoin season terjadi akan memberikan keuntungan yang besar bagi investor jika memilih altcoin yang tepat.

Dalam musim ini, para investor harus jeli melihat mana koin yang akan meroket to the moon dan mana yang bergerak stagnan. Semakin awal mengetahui kapan altcoin terjadi, maka akan semakin besar kesempatan mendapatkan keuntungan yang besar pula.

Biasanya musim ini dapat dimulai dari kenaikan secara drastis altcoin. Hal ini pernah terjadi pada saat meme coin dan NFT booming sebelum diikuti altcoin lainnya.

Dengan mengetahui tren baru dalam dunia kripto akan memberikan kemudahan dalam memilih altcoin sesuai tren yang sedang berlangsung. Selain melihat dari tren, terjadinya altcoin season juga dapat dilihat melalui analisis volume perdagangan pasar dan altcoin.

Jika volume perdagangan altcoin meningkat, sedangkan volume perdagangan Bitcoin stabil atau menurun, maka bisa menjadi tanda bahwa musim ini akan segera terjadi.

Para investor juga bisa mencari referensi lewat situs yang dapat membantu menentukan kapan musim ini terjadi. Salah satunya adalah Blockchain Center yang menawarkan fitur indeks altcoin season.

Perbedaan Altcoin dan Bitcoin

Altcoin dan Bitcoin tentu memiliki banyak perbedaan. Berikut Indodax Academy rangkumkan beberapa perbedaannya:

GenpOp. -- Aset kripto terdiri dari banyak koin. Namun dari semua koin, ada dua jenis yang umum diketahui, yaitu Bitcoin dan yang bukan Bitcoin.

Koin yang bukan Bitcoin disebut Altcoin yang merupakan singkatan alternative coin (koin alternatif).

Dengan demikian, altcoin adalah coin yang merujuk pada koin-koin alternatif dari Bitcoin, yaitu koin kripto selain Bitcoin.

Ada begitu banyak altcoin yang diciptakan di dunia kripto. Lantas apa saja yang termasuk Altcoin?

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai daftar Altcoin terpopuler yang perlu kamu ketahui.

+ Resmi! ETF Bitcoin Spot Diakui di Amerika Serikat untuk Pertama Kali

+ 8 Aset Kripto Terbaik Tahun 2024 Berdasarkan Kapitalisasi Pasar, Bisa Buat Investasi!

+ 10 Faktor Mengapa Harga Bitcoin dan Altcoin akan Naik pada 2024

+ Harga Bitcoin pada Tahun 2024 Diprediksi Bakal Naik Signifikan

+ 8 Cara Memilih Aset Kripto Terbaik, Biar Gak Boncos!

Ethereum adalah salah satu kripto terkemuka di pasar pada tahun 2024. Jaringan Ethereum mendukung smart contract, yang merupakan perjanjian yang dijalankan sendiri yang dapat mengotomatisasi tugas tanpa perantara.

Ethereum dikenal menjalankan smart contract yang secara otomatis dijalankan ketika kondisi terpenuhi dan token non-fungible (NFT).

Sebagai platform kripto dan blockchain, Ethereum adalah favorit beberapa pengembang program. Ethereum juga menampung sejumlah besar DApps dan NFT. Harga ETH sudah naik lebih dari 721,835 persen sejak diluncurkan pada Juli 2014.

Harga Ethereum mengalami fluktuasi nilai yang luar biasa. Dari April 2016 hingga 2 Januari 2024, harganya naik dari sekitar £8 (Rp 157 ribu) menjadi sekitar £1.895 (Rp 37 juta).

Pada puncaknya pada November 2021, nilainya adalah £3.400 (Rp 67 juta), yang menunjukkan volatilitasnya.

Market Cap: £227 miliar / $267 miliar (sekitar Rp 4.400 triliun)

Ketika investor memasuki industri mata uang kripto, ada sebuah istilah yang dikenal sebagai altcoin yang mengacu pada semua jenis mata uang kripto selain Bitcoin. Sejak pertumbuhan cepat Bitcoin di tahun 2013, sangat banyak proyek mata uang kripto lainnya diciptakan untuk menyaingi Bitcoin. Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa ada lebih dari 17.000 proyek altcoin yang beredar di seluruh dunia, dari koin meme hingga ke stablecoin.

Bitcoin adalah mata uang kripto sukses pertama yang ditemukan di tahun 2009. Belajar dari kesuksesan dan kegagalan Bitcoin, banyak proyek mata uang kripto lainnya diciptakan. Bitcoin di tahun 2011 silam, kurang akan utilitas selain fungsinya sebagai sistem pembayaran elektronik digital peer-to-peer, untuk menyelesaikan kurangnya utilitas ini, pakar komputer lainnya menciptakan jenis-jenis mata uang kripto yang berbeda-beda, untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Bitcoin.

Sepanjang berjalannya waktu, sudah ada banyak proyek kripto yang dikembangkan, untuk menyaingi Bitcoin ataupun sebagai proyek pelengkap itu sendiri.

Proyek-proyek kripto lain ini disebut sebagai Altcoin. “Alt” adalah singkatan untuk kata alternatif, dan “Coin” berarti suatu mata uang kripto atau Bitcoin. Altcoin dapat diartikan sebagai mata uang kripto alternatif dan bisa juga sebagai alternatif Bitcoin.

Ethereum adalah altcoin terbesar dalam halnya kapitalisasi pasar dan selalu berada di posisi nomor dua di ranking aset kripto sejak tahun 2105.

Struktur Penyusun Inti Atom

Atom terdiri dari inti yang bermuatan listrik positif yang disebut sebagai proton, dan yang tidak bermuatan atau disebut sebagai neutron. Di sekeliling inti terdapat elektron yang bermuatan negatif untuk mengimbangi muatan proton.

Dengan demikian, partikel dasar dalam atom terdiri dari proton dan neutron. Berikut penjelasan selengkapnya:

Berdasarkan file.upi.edu, proton ditemukan Goldstein ketika suatu pendaran (floresensi) terlihat dari tabung sinar katoda yang dilubangi. Hal tersebut menandakan bahwa ada sinar positif yang bergerak dalam tabung dan menumbuk pada ujung lainnya.

Proton adalah partikel dasar yang bermuatan positif dengan muatan sama dengan elektron, tetapi berlawanan tanda, yaitu +1. Massa proton sebesar 1,67492 x 10-27 kilogram atau 1,000885 sma (satuan massa atom yang dibulatkan menjadi 1). Proton diberi lambang p dan jumlahnya disebut sebagai nomor atom, misalnya hidrogen (H) dengan nomor atom 1.

Adanya selisih jumlah massa proton dan elektron dengan massa atom mendorong penemuan neutron. Neutron ditemukan oleh James Chadwick (1891-1974) sebagai partikel dasar yang tidak bermuatan (netral) atau bermuatan nol.

Neutron terdapat pada inti atom dengan lambang n. Massa neutron hampir sama dengan massa proton, yaitu sekitar 1.800 kali lebih berat dari massa elektron.

Namun, menurut repo.uinmybatusangkar.ac.id, pengamatan eksperimental pertama neutron dilakukan Bothe dan Bocker saat menembaki berilium dengan partikel alfa pada 1930. Mereka menemukan radiasi yang mempunyai kemampuan menembus bahan, tetapi tidak menyebabkan ionisasi, yang dianggap sebagai sinar gamma energi tinggi.

Tak lama setelah itu, Curie dan Joliot memperhatikan bahwa radiasi yang jatuh pada parafin akan menghasilkan proton berenergi tinggi. Pada 1932, James Chadwick kemudian memberikan penjelasan bahwa radiasi tersebut sebagai partikel netral yang memiliki massa hampir sama dengan proton, sehingga dianggap sebagai neutron.

Contoh Soal Inti Atom

Berikut beberapa contoh soal mengenai inti atom:

Investasi kripto beberapa waktu lalu menjadi hal yang booming. Bagaimana tidak? Keuntungan yang bisa didapatkan dari trading kripto bisa menghasilkan cukup banyak uang.

Kripto yang sudah ditemukan sejak tahun 2009 dengan produk awal Bitcoin pun semakin popular dan semakin mendapatkan atensi masyarakat global.

Bitcoin sebagai aset kripto yang banyak diperjualbelikan, memberi keuntungan bagi para investor mata uang digital. Imbasnya, semakin bertambah pula investor yang mulai melirik.

Namun, ternyata investasi kripto tidak hanya terbatas pada Bitcoin saja. Di pasar mata uang kripto ada istilah altcoin yang bisa dipakai untuk berinvestasi.

Potensi keuntungannya juga tak kalah menggiurkan. Bahkan sebagian orang menilai keuntungannya lebih banyak dibanding Bitcoin.

Lantas apa itu altcoin? Mari simak penjelasannya.

“Altcoin” merupakan gabungan dari dua kata “alt/ alternative” dan “coin” yang mencakup semua token atau koin selain Bitcoin.

Peluncuran altcoin yang diluncurkan setelah suksesnya Bitcoin di masyarakat tepatnya pada tahun 2011.

Ditujukan sebagai alternatif koin baru yang jauh lebih baik dari Bitcoin dari segi energi dan kecepatan transaksi.

Bagaimana Cara Mendapatkan Altcoin?

Baik Bitcoin maupun Altcoin, para investor bisa mendapatkannya di crypto exchange. Crypto exchange merupakan tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli kripto.

Di Indonesia, regulator kripto yaitu BAPPEBTI telah merilis daftar crypto exchange terdaftar, salah satunya Indodax.

Indodax, sebagai bursa kripto atau crypto exchange pertama di Indonesia, mengizinkan nasabah untuk melakukan pembelian altcoin dengan mata uang fiat.

Altcoin tentu memiliki berbagai macam jenis. Di artikel Indodax kali ini, Indodax mengategorikan altcoin ke dalam enam jenis yaitu:

Apa itu Altcoin Season?

Dunia aset kripto (cryptocurrency) tidak selalu sebatas bitcoin saja. Namun, ada juga koin lainnya yang disukai dan populer selain bitcoin. Koin-koin ini disebut dengan altcoin. Altcoin merupakan semua aset kripto yang dirilis setelah peluncuran Bitcoin. Altcoin diciptakan untuk melampaui Batasan yang terdapat pada Bitcoin sebagai aset digital.

Agar bisa bersaing dengan Bitcoin, tentu altcoin harus memiliki keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh Bitcoin. Contoh altcoin adalah Cardano, Ethereum, Binance, Polkadot, Polygon, dan lainnya. Nah, merujuk pada pengertiannya, maka altcoin season adalah periode dimana koin alternatif tersebut mengalami kenaikan nilai akibat meningkatnya volume perdagangan.

Peningkatan volume perdagangan mengakibatkan harga altcoin mengalami lonjakan yang melampaui Bitcoin dan dollar AS. Pada saat altcoin season berlangsung, pasar akan dikuasai oleh altcoin dan Bitcoin kehilangan dominasinya dalam pasar. Hal ini dapat dilihat pada nilai kapitalisasi Bitcoin yang menurun.

Musim ini pernah terjadi pada akhir 2017 dimana Bitcoin telah mencapai puncak harga tertingginya dan di awal tahun 2018, dominasi Bitcoin pada pasar merosot sebesar 37,84 persen.

Cara memanfaatkan Altcoin Season

Cara untuk memanfaatkan momentum musim ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan strategi HODL atau trading. HODL atau hold on for dear life merupakan strategi untuk menyimpan koin dalam jangka waktu yang panjang.

Jika kamu menggunakan strategi ini, maka kamu harus memilih altcoin yang memiliki potensi besar di masa depan. Lakukan riset mendalam terhadap whitepaper setiap altcoin yang ingin diinvestasikan. Jangan lupa lakukan diversifikasi karena volatilitas pasar kripto sangat tinggi.

Kamu juga bisa melakukan trading terhadap altcoin yang mengalami kenaikan harga yang drastis. Cara ini cukup berisiko, oleh karena itu kamu lakukan analisis pada altcoin dengan melihat volume perdagangan, kepercayaan publik, serta popularitasnya.

Jangan lupa untuk membuat trading plan seperti target risiko, harga masuk, target keuntungan dan lainnya. Nah, kamu bisa memanfaatkan Aplikasi Ajaib Kripto untuk trading, lho. Aplikasi Ajaib Kripto tersedia fitur yang membantumu buat trading maupun berinvestasi.Nah, tunggu apa lagi? Download Aplikasi ajaib kripto sekarang!